Penyakit Mata Anak Kucing
Waspadai penyakit kucing mematikan inI!
Meong merupakan keberagaman sato yang menggondokkan dan menyenangkan untuk dipelihara. Semata-mata, ketika memutuskan memelihara binatang kita juga harus berkomitmen dalam menjaga dan merawatnya, baik dalam hal segak alias sakit.
Kucing juga yakni hewan yang bisa rentan terhadap bermacam-macam kebobrokan, baik kucing rumahan ataupun kucing palsu. Tentunya meong yang dirawat di dalam rumah memiliki risiko lebih kecil karena terlindungi berasal prospek cerminan ki kesulitan di lingkungan luar.
Beberapa ki aib plong kucing karuan bisa dicegah dan ditangani makanya dukun satwa. Biar begitu, di antaranya juga terletak ki aib kucing berbahaya yang harus kita waspadai.
Masalah Mematikan pada Kucing

Terdapat berbagai penyakit kucing yang mematikan dan menular dengan cepat. Penyakit pada kucing tentu bisa dicegah dengan kaidah berbuat vaksinasi maupun pencacaran rutin, menjaga kesegaran, serta kebersihannya.
Misal pemilik kucing, kita lagi perlu mengetahui 7 penyakit pada kucing yang mematikan ini agar bisa berjaga-jaga!
1. Feline Panleukopenia Virus (FPV)

Feline Panleukopenia Virus atau biasa disebut Panleu adalah salah satu keburukan pada kucing yang minimum mematikan. Penyakit mematikan pada kucing yang juga disebut feline distemper ini juga memiliki tingkat penularan yang tinggi antarkucing.
Penyiaran virus panleu bisa melewati feses, cairah tubuh, air kencing, atau benda-benda nan terinfeksi. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan dan terusan tali perut meong dalam waktu pendek.

Gejala panleu kucing antara bukan dehidrasi, langlai, muntah, mencuru, demam, patah selera makan, anemia, hingga depresi. Bahkan, pada anak kucing penyakit ini mengakibatkan kematian mendadak.
Kucing yang mengalami panleukopenia harus mendapat perawatan yang intensif berbunga sinse. Umumnya, dokter akan menerimakan antibiotik, suntikan gizi, dan transfusi darah.
2. Leukemia

Penyakit mematikan pada kucing selanjutnya adalah feline leukemia atau leukemia. Virus penyakit plong meong ini menyebar melangkahi enceran iler dan urine.
Baik kucing dewasa maupun anak meong dapat tertular penyakit ini. Momongan kucing akan lebih mudah rantus dan bisa terkontaminasi melalui induknya. Penularannya bisa melalui gigitan, benda yang terkontaminasi, plasenta induk, atau sekadar berada di mileu nan seimbang.
Gejala leukemia meong antara lain komplikasi indra peraba, mencirit, infertilitas, infeksi kandung kemih, infeksi asimilasi, dan bisa mengakibatkan penyakit kronis parah. Untuk mencegahnya, lebih baik rawatlah kucingmu di kerumahtanggaan ruangan semata-mata dan jaga lingkungan senantiasa ceria.
3. Feline Calici Virus

Felici Calici Virus alias protokoler disebut calici juga merupakan penyakit mematikan kucing yang harus dihindari. Virus ini dapat menyerang pernapasan, otot, pencernaan, mulut, hingga sumsum dengan cepat.
Penularan virus calici antarkucing, adalah melampaui balgam hidung, lendir mata, penggunaan litterbox dan bekas bersantap yang setolok, hingga udara lingkungan yang sudah terkontaminasi virus. Virus ini boleh merambat dengan cepat dan rentan pada meong yang belum divaksin.
Gejala penyakit calici antara enggak mata berair, gangguan respirasi, enggak nafsu makan, luka pada bacot, dan indra penglihatan berair. Pada kasus calici yang parah, kelainan inidapat menyebabkan hepatitis, pneumonia, sebatas pendarahan.
4. Feline Immunodefisiensi Virus

Dibanding yang lainnya, Feline Immunodefisiensi Virus (FIV) terdaftar diversifikasi virus yang lambat. Hampir berkepribadian seperti HIV pada hamba allah, gejalanya boleh tak terlihat setelah sejumlah tahun setelah terinfeksi dan memperhatikan imunitas bodi kucing.
Penularan komplikasi pada meong ini melalui luka gigitan. Padahal perikatan biasa seperti tempat makan alias litterbox yang sambil nggak memberikan risiko penularan yang signifikan.
Kucing yang tekrena FIV akan rentan terhadap kebobrokan, begitu juga radang isit, problem kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, berat badan turun, anemia, mencirit, hingga puru ajal. Bagi pencegahannya, lakukanlah vaksinasi momen kucing berusia minimal 8 minggu dan jagalah di dalam rumah.
5. Chlamydophilosis

Lakukan pemilik kitten, ia harus waspada dengan ki aib kucing mematikan ini! Bakteri Chlamydiasis biasanya mudah menyerang anak kucing yang berusia 5-12 minggu.
Anak asuh meong yang dijalari chlamydiasis akan menunjukkan gejala demam, mata terinfeksi, bersin-bersin, hidung berair, dan hilang nafsu makan. Infeksi mata pun dapat makin parah n domestik dua bulan dan bisa menular ke meong lainnya jika enggak buru-buru diobati.
Pengobata kerjakan ki aib pada kucing ini juga membutuhkan waktu cukup lama, yaitu 3-4 pekan. Pada kasus yang parah, jiak tak kunjung sembuh maka harus dilakukan manuver pengangkatan biji mata.
6. Gagal ginjal

Tak hanya sosok, kelainan gagal geli-geli juga dapat menyerang kucing. Gagal ginjal bahkan yakni riuk satu penyebab utama kematian pada kucing tua.
Selain faktor usia, gagal buah punggung juga dapat terjadi pada meong yang menzinahi zat berbisa seperti pestisida dan obat ibuprofen. Gejala gagal kerinjal lega meong, yaitu penurunan berat badan, campakkan air berlebihan, rambut menjadi kering, bau congor, berliur, sembelit, dehidrasi, hilang nafsu bersantap, lesu, sebatas muntah.
Penyakit gagal ginjal sreg kucing diketahui tak terserah obatnya. Namun, terletak beberapa cara untuk mengatasinya dengan dengar pendapat ke sinse, pengaturan teladan makan, sebatas penyembuhan hidrasi kucing maupun diuresis.
7. Rabies

Penyakit puas kucing yang mematikan anak bungsu ini adalah pelecok suatu yang juga minimum berbahaya. Rabies bahkan tak hanya bisa menular ke sesama kucing atau hewan, tapi juga manusia.
Penyebaran penyakit ini melali gigitan hewan liar yang kemudian dapat menyerang saraf. Penyakit ini bergerak patut lambat dan bisa berkembang biak di sistem tubuh meong selama 2-5 ahad.
Gejala rabies puas kucing antara tidak berliur, demam, penurunan berat badan, perilaku aneh, konjungtivitis, kerap menguap, hingga depresi. Kerjakan meninggalkan kelainan rabies, berarti untuk pemiliki meong cak bagi melakukan vakisinasi dan menjaganya dari hewan liar lainnya.
Itulah 7 ki aib kucing minimum mematikan yang harus diwaspadai. Selain menjaga kebugaran dan kebersihan kucing, jangan lupa bikin sigap melakukan vaksinasi rutin di dokter hewan.
Hindari mencoba melakukan penyembuhan sendiri tanpa interviu dukun, ya! Pastikan kembali kucingmu mujur nutrisi dan vitamin yang baik cak bagi meningkatkan kekebalan tubuhnya.
Cari kost eksklusif di Jakarta alias sekitarnya? Yuk, intip kost Rukita nan bisa kamu temui di bervariasi area strategis di Jabodetabek dan Bandung! Akomodasi kamarnya sudah fully furnished, berdesain modern, dan pastinya dengan harga sewa terjangkau serta
worth it
cak bagi berbagai keunggulannya.
Jangan lalai unduhpermintaan Rukita yang bisa kamu unduh di Play Store atau App Store untuk pengalaman cari kost lebih praktis dan seru. Bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungiwww.Rukita.co.
Jangan tengung-tenging follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon danupdateterkini!
CategoriesTidak Berkategori
Penyakit Mata Anak Kucing
Source: https://www.rukita.co/stories/penyakit-pada-kucing-yang-mematikan/